Camelia
-- Ebiet G. Ade --
(I)
dia Camelia
puisi dan pelitamu
kau sejuk seperti titik embun membasah di daun jambu
di pinggir kali yang bening
sayap-sayapmu kecil lincah berkepak
seperti burung camar
terbang mencari tiang sampan
tempat berpijak kaki dengan pasti
mengarungi nasibmu
mengikuti arus air berlari
dia Camelia
engkaukah gadis itu
yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi di setiap tidurku
datang untuk hati yang kering dan sepi
agar bersemi lagi
hmm ... bersemi lagi
kini datang mengisi hidup
ulurkan mesra tanganmu
bergetaran rasa jiwaku
menerima karunia-Mu
Camelia oh Camelia
Camelia oh Camelia
Camelia oh Camelia
(II)
gugusan hari-hari
indah bersamamu Camelia
bangkitkan kembali
rinduku mengajakku kesana
inginku berlari
mengejar seribu bayangmu, Camelia
tak peduli 'kan kuterjang
biar pun harus kutembus padang ilalang
tiba-tiba langkahku terhenti
sejuta tangan t'lah menahanku
ingin kumaki mereka berkata
tak perlu kau berlari
mengejar mimpi yang tak pasti
hari ini juga mimpi
maka biarkan ia datang
di hatimu ...
di hatimu ...
(III)
di sini di batu ini
akan kutuliskan lagi
namaku dan namamu
maafkan bila waktu itu
dengan tuliskan nama kita
kuanggap engkau berlebihan
sekarang setelah kau pergi
kurasakan makna tulisanmu
meski samar tapi jelas tegas
engkau hendak tinggalkan kenangan
dan kenangan
di sini kau petikkan kembang
kemudian engkau selipkan
pada tali gitarku
maafkan bila waktu itu
kucabut dan kubuang
kau pungut lagi dan kau bersihkan
engkau berlari sambil menangis
kau dekap erat kembang itu
sekarang baru aku mengerti
ternyata kembangmu kembang terakhir
yang terakhir
oh Camelia
katakanlah 'ni satu mimpiku
oh oh oh oh oh, Camelia
maafkanlah s'gala khilaf dan salahku
di sini
di kamar ini
yang ada tinggal gambarmu
kusimpan dekat dengan tidurku
dan mimpiku
(IV)
senja hitam di tengah ladang
di hujung pematang kau berdiri
putih di antara ribuan kembang
langit di atas rambutmu
merah tembaga
engkau memandangku
bergetar bibirmu memanggilku
basah dipipimu air mata
kerinduan
kedamaian
oh ...
batu hitam di atas tanah merah
di sini akan kutumpahkan rindu
kugenggam lalu kutaburkan kembang
berlutut dan berdoa
surgalah di tanganmu, Tuhanlah di sisimu
kematian hanyalah tidur panjang
maka mimpi indahlah engkau
Camellia
Camellia
oh ...
pagi, engkau berangkat hati mulai membatu
malam, kupetik gitar dan terdengar
senandung ombak di lautan
menambah rindu dan gelisah
adakah angin gunung
adakah angin padang
mendengar keluhanku
mendengar jeritanku
dan membebaskan nasibku
dari belenggu sepi
Label: Song Lyrics